Minggu, 28 Oktober 2012

Rangkaian Power Supply Audio Amplifier (Big Power)

Bila kita merakit sebuah electronic sound system dalam hal ini audio amplifier, maka rangkaian catu daya yang dijelaskan pada artikel sebelumnya (baca di rangkaian catu daya tegangan variasi) tidak akan cukup memenuhi kebutuhan ampli tersebut.

Faktor yang mempengarungi adalah arus yang diberikan terlalu kecil (500 mA), dan yang paling utama adalah derau atau noise yang akan ditimbulkan. Untuk kebutuhan sebuah penguat suara atau audio amplifier 60 Watt saja misalnya, power supply yang digunakan harus memberikan arus 5 A dengan asumsi tegangan 12 VDC, dan output tegangan DC-nya harus serata mungkin untuk menghindari dengung atau noise pada speaker.

Gambar dibawah ini merupakan contoh sebuah power supply amplifier 60 Watt, yang umum digunakan.

catudaya_amplifier
Berikutnya adalah rangkaian power supply big power 5 A 12 VDC untuk gambar diatas

big_power_supply_5A
Daftar komponen:

  1. C1 = Elco 6800 uF/25 V
  2. C2 = Elco 100 uF/16 V
  3. C3 = Elco 2200 uF/25 V
  4. D1, D2 = Dioda IN 5402
  5. Q1 = Transistor 2N 3055
  6. IC1 = IC Regulator 7812
  7. T1 = Trafo stepdown 220 V/15 V 5A CT

Arus DC (Direct Current) dan Arus AC (Alternating Current)

Tegangan pada terminal positif sebuah baterai akan bertahan konstan hingga sel kehabisan muatannya. Apabila kita memplot sebuah grafik yang menggambarkan perubahan tegangan terhadap waktu, grafik untuk sebuah baterai yang masih baru adalah sebagai berikut:

bentuk-gelombang-dc
Grafik diatas berwujud sebuah garis lurus horisontal. Grafik memperlihatkan bahwa tegangan baterai akan bertahan konstan pada nilai 6 V.

Apabila kita menyambungkan baterai kesebuah lampu, kita dapat menggunakan multimeter untuk mengukur arus yang mengalir melewatinya. Karena tegangan bernilai konstan, arus yang digerakkannya juga konstan. Grafik arus terhadap waktu juga merupakan sebuah garis lurus horisontal, sebagaimana halnya grafik diatas. Arus konstan semacam ini disebut sebagai arus searah atau direct current, biasanya disingkat menjadi DC.

Arus yang kita dapatkan dari beberapa jenis generator termasuk juga generator listrik PLN, berbeda dengan arus DC ini. Arus dari generator-generator ini secara terus-menerus berubah arahnya.

Arus semacam ini disebut sebagai arus bolak-balik atau alternating current, disingkat menjadi AC. Bentuk grafik arus AC digambarkan seperti dibawah ini

bentuk-gelombang-ac


Rangkaian Catu Daya dengan Tegangan Bervariasi

Dengan menggunakan sebuah trafo tanpa ct, rangkaian penyearah sistem jembatan, dan saklar putar, kita bisa membuat sebuah catu daya peralatan elektronik dengan tegangan yang bervariasi, mulai dari 3 V, 4,5 V, 6 V, 7,5 V, 9 V, sampai 12 V.

Ditambahkan sebuah komponen berupa saklar rocker atau saklar geser sebagai saklar utama, pemutus dan penghubung aliran listrik sumber PLN, dan sebuah LED sebagai indikator alat.

Gambar rangkaiannya akan seperti terlihat dibawah ini

rangkaian-catudaya
Komponen-komponen yang diperlukan, antara lain:

  1. S1= Saklar rocker
  2. S2 = Saklar putar 2 kutub 6 jalur
  3. T1 = Trafo step down tanpa ct 220 V/12V 500 mA
  4. D1, D2, D3, D4 = Dioda IN4002
  5. D5 = LED
  6. R1 = Resistor 220 Ω
  7. C1 = Elco 2200 µF

LED atau Light Emitting Diode

Light Emitting Diode atau dioda pemancar cahaya atau yang lebih dikenal dengan LED, adalah komponen elektronika yang dapat menghasilkan cahaya ketika arus listrik mengalir melewatinya.

LED digambarkan dengan simbol berikut ini

simbol-led
Pada awalnya LED hanya dibuat dengan warna merah, namun sekarang warna-warna kuning, hijau, biru, dan jingga juga tersedia di pasaran. Terdapat pula LED infra merah, yang menghasilkan cahaya inframerah.

warna-warni-led
Sebuah LED umumnya memiliki kemasan berbentuk kubah yang terbuat dari bahan plastik, dengan pinggiran yang menonjol atau rim pada bagian bawah kubah. Terdapat dua buah kaki terminal di bagian bawah. Biasanya kaki katoda lebih pendek dari kaki anoda, perhatikan gambar dibawah ini

kaki-anoda-katoda-led
Sebuah LED membutuhkan arus sekitar 20 mA untuk memancarkan cahaya dengan kecerahan maksimum, meskipun arus sekecil 5 mA masih dapat menghasilkan cahaya yang tampak jelas.Jatuh tegangan LED rata-rata adalah 1,5 V, sehingga pasokan tegangan 2 V dapat menyalakan sebagian besar LED dengan kecerahan maksimum. Dengan level-level tegangan yang lebih tinggi, LED dapat rusak dan terbakar apabila tegangan maju yang diberikan melebihi 2 V.

Transformator atau Trafo

Transformator atau biasa disebut trafo, merupakan alat yang berguna untuk menaikkan dan menurunkan tegangan. Trafo yang digunakan untuk menaikkan tegangan disebut dengan istilah trafo step up, sedangkan trafo yang digunakan untuk menurunkan tegangan disebut dengan trafostep down.

Dibawah ini adalah gambar trafo step down 500 mA, yang bisa menurunkan tegangan listrik PLN 220 V menjadi 12 V, dan umum digunakan dalam dunia elektronika

trafo-elektronika
Sebuah trafo terdiri dari dua buah kumparan (kumparan primer dan sekunder) yang dililitkan pada sebuah inti. Inti trafo ini dibentuk dari lapisan-lapisan besi. Prinsip kerja dari alat ini sepenuhnya menggunakan peristiwa induksi. Ketika arus mengalir melewati kumparan primer, akan dihasilkan sebuah medan magnet. Inti besi trafo menyediakan sebuah jalur untuk dilalui oleh garis-garis gaya magnet sehingga hampir semua garis gaya yang terbentuk dapat sampai ke kumparan sekunder.

Induksi terjadi hanya ketika terdapat suatu perubahan pada medan magnet. Dengan demikian, sebuah trafo tidak dapat bekerja dengan arus DC, karena medan magnetnya diam tidak berubah. Ketika arus AC mengalir melewati kumparan primer, dibangkitkanlah sebuah medan magnet bolak-balik. Medan magnet ini akan menginduksikan arus bolak balik pada kumparan sekunder.

Simbol trafo terlihat seperti dibawah ini

simbol-trafo


Transistor Daya, Proses Disipasi, dan Alat Pembuang Panas (Heat Sink)


headerphoto

Transistor Daya, Proses Disipasi, dan Alat Pembuang Panas (Heat Sink)


Transistor BJT daya rendah semisal BC548 sangat cocok untuk digunakan sebagai saklar arus ke LED dan lampu-lampu filamen kecil. Jenis transistor ini memiliki rating arus kolektor hingga 100 mA. Banyak perangkat lainnya, seperti motor DC, membutuhkan arus yang jauh lebih besar dari nilai ini.

Untuk menyambungkan arus pada level yang lebih besar, kita membutuhkan transistor-transistor daya menengah atau daya tinggi. Transistor BJT yang terlihat dalam gambar diatas mampu melewatkan arus hingga 10 A.

Salah satu kendala yang dihadapi dengan listrik daya tinggi adalah bahwa sebagian dari daya yang digunakan akan hilang sebagai panas, atau terjadi proses disipasi (kehilangan daya).

Dengan arus sebesar beberapa Ampere, panas yang dihasilkan dapat menjadi sedemikian besar hingga merusak transistor itu sendiri. Untuk menghindari terjadinya hal semacam ini, kita harus memasang sebuah alat pembuang panas atau heat sink pada tag yang terdapat dibagian atas badan transistor. Piranti heat sink ini akan membuang panas ke lingkungan sekitar.

Sebuah heat sink dapat dibuat dari bahan logam biasanya aluminium, yang mampu mengalirkan panas ke lingkungan sekitar. Sebagian besar heat sink dibuat dengan bentuk sirip-sirip tipis, sehingga memungkinkan arus konveksi yang ada di udara menarik panas dari permukaan sirip. Contoh heat sink seperti terlihat dibawah ini

heat-sink-transistor

cara merakit PC praktis dan mudah!




Pada dasarnya merakit PC itu cukup mudah, hanya saja dibutuhkan ke telitian saat mengerjakanya.. sehingga hasilnya cukup memuaskan diri kita
Komponen perakit komputer tersedia di pasaran dengan beragam pilihan kualitas dan harga. Dengan merakit sendiri komputer, kita dapat menentukan jenis komponen, kemampuan serta fasilitas dari komputer sesuai kebutuhan.Tahapan dalam perakitan komputer terdiri dari:
A. Persiapan
B. Perakitan
C. Pengujian
D. Penanganan Masalah
 Persiapan yang baik akan memudahkan dalam perakitan komputer serta menghindari permasalahan yang mungkin timbul.Hal yang terkait dalam persiapan meliputi: Prosessor lebih mudah dipasang sebelum motherboard menempati casing. Cara memasang prosessor jenis socket dan slot berbeda.Jenis socket
rakit1.jpg
Persiapan
  1. Penentuan Konfigurasi Komputer
  2. Persiapan Kompunen dan perlengkapan
  3. Pengamanan
Penentuan Konfigurasi Komputer
Konfigurasi komputer berkait dengan penentuan jenis komponen dan fitur dari komputer serta bagaimana seluruh komponen dapat bekerja sebagai sebuah sistem komputer sesuai keinginan kita.Penentuan komponen dimulai dari jenis prosessor, motherboard, lalu komponen lainnya. Faktor kesesuaian atau kompatibilitas dari komponen terhadap motherboard harus diperhatikan, karena setiap jenis motherboard mendukung jenis prosessor, modul memori, port dan I/O bus yang berbeda-beda.
Persiapan Komponen dan Perlengkapan
Komponen komputer beserta perlengkapan untuk perakitan dipersiapkan untuk perakitan dipersiapkan lebih dulu untuk memudahkan perakitan. Perlengkapan yang disiapkan terdiri dari:
  • Komponen komputer
  • Kelengkapan komponen seperti kabel, sekerup, jumper, baut dan sebagainya
  • Buku manual dan referensi dari komponen
  • Alat bantu berupa obeng pipih dan philips
Software sistem operasi, device driver dan program aplikasi.
rakit2.jpg
Buku manual diperlukan sebagai rujukan untuk mengatahui diagram posisi dari elemen koneksi (konektor, port dan slot) dan elemen konfigurasi (jumper dan switch) beserta cara setting jumper dan switch yang sesuai untuk komputer yang dirakit.Diskette atau CD Software diperlukan untuk menginstall Sistem Operasi, device driver dari piranti, dan program aplikasi pada komputer yang selesai dirakit.
Pengamanan
Tindakan pengamanan diperlukan untuk menghindari masalah seperti kerusakan komponen oleh muatan listrik statis, jatuh, panas berlebihan atau tumpahan cairan.Pencegahan kerusakan karena listrik statis dengan cara:
  • Menggunakan gelang anti statis atau menyentuh permukaan logam pada casing sebelum memegang komponen untuk membuang muatan statis.
  • Tidak menyentuh langsung komponen elektronik, konektor atau jalur rangkaian tetapi memegang pada badan logam atau plastik yang terdapat pada komponen.
rakit3.jpg
Perakitan
Tahapan proses pada perakitan komputer terdiri dari:
  1. Penyiapan motherboard
  2. Memasang Prosessor
  3. Memasang heatsink
  4. Memasang Modul Memori
  5. memasang Motherboard pada Casing
  6. Memasang Power Supply
  7. Memasang Kabel Motherboard dan Casing
  8. Memasang Drive
  9. Memasang card Adapter
  10. Penyelesaian Akhir 
1. Penyiapan motherboard
Periksa buku manual motherboard untuk mengetahui posisi jumper untuk pengaturan CPU speed, speed multiplier dan tegangan masukan ke motherboard. Atur seting jumper sesuai petunjuk, kesalahan mengatur jumper tegangan dapat merusak prosessor.
rakit4.jpg
2. Memasang Prosessor
  1. Tentukan posisi pin 1 pada prosessor dan socket prosessor di motherboard, umumnya terletak di pojok yang ditandai dengan titik, segitiga atau lekukan.
  2. Tegakkan posisi tuas pengunci socket untuk membuka.
  3. Masukkan prosessor ke socket dengan lebih dulu menyelaraskan posisi kaki-kaki prosessor dengan lubang socket. rapatkan hingga tidak terdapat celah antara prosessor dengan socket.
  4. Turunkan kembali tuas pengunci.
Jenis Slot
rakit5.jpg
  1. Pasang penyangga (bracket) pada dua ujung slot di motherboard sehingga posisi lubang pasak bertemu dengan lubang di motherboard
  2. Masukkan pasak kemudian pengunci pasak pada lubang pasak
Selipkan card prosessor di antara kedua penahan dan tekan hingga tepat masuk ke lubang slot.
rakit6.jpg
 Beberapa jenis casing sudah dilengkapi power supply. Bila power supply belum disertakan maka cara pemasangannya sebagai berikut:
3. Memasang Heatsink
Fungsi heatsink adalah membuang panas yang dihasilkan oleh prosessor lewat konduksi panas dari prosessor ke heatsink.Untuk mengoptimalkan pemindahan panas maka heatsink harus dipasang rapat pada bagian atas prosessor dengan beberapa clip sebagai penahan sedangkan permukaan kontak pada heatsink dilapisi gen penghantar panas.Bila heatsink dilengkapi dengan fan maka konektor power pada fan dihubungkan ke konektor fan pada motherboard. 
rakit16.jpg
4. Memasang Modul Memori
Modul memori umumnya dipasang berurutan dari nomor socket terkecil. Urutan pemasangan dapat dilihat dari diagram motherboard.Setiap jenis modul memori yakni SIMM, DIMM dan RIMM dapat dibedakan dengan posisi lekukan pada sisi dan bawah pada modul.Cara memasang untuk tiap jenis modul memori sebagai berikut.
Jenis SIMM
  1. Sesuaikan posisi lekukan pada modul dengan tonjolan pada slot.
  2. Masukkan modul dengan membuat sudut miring 45 derajat terhadap slot
  3. Dorong hingga modul tegak pada slot, tuas pengunci pada slot akan otomatis mengunci modul.
rakit7.jpg
rakit8.jpg
Jenis DIMM dan RIMM
Cara memasang modul DIMM dan RIMM sama dan hanya ada satu cara sehingga tidak akan terbalik karena ada dua lekukan sebagai panduan. Perbedaanya DIMM dan RIMM pada posisi lekukan
  1. Rebahkan kait pengunci pada ujung slot
  2. sesuaikan posisi lekukan pada konektor modul dengan tonjolan pada slot. lalu masukkan modul ke slot.
  3. Kait pengunci secara otomatis mengunci modul pada slot bila modul sudah tepat terpasang.
rakit9.jpg
rakit10.jpg
5. Memasang Motherboard pada Casing
Motherboard dipasang ke casing dengan sekerup dan dudukan (standoff). Cara pemasangannya sebagai berikut:
  1. Tentukan posisi lubang untuk setiap dudukan plastik dan logam. Lubang untuk dudukan logam (metal spacer) ditandai dengan cincin pada tepi lubang.
  2. Pasang dudukan logam atau plastik pada tray casing sesuai dengan posisi setiap lubang dudukan yang sesuai pada motherboard.
  3. Tempatkan motherboard pada tray casing sehinga kepala dudukan keluar dari lubang pada motherboard. Pasang sekerup pengunci pada setiap dudukan logam.
  4. Pasang bingkai port I/O (I/O sheild) pada motherboard jika ada.
  5. Pasang tray casing yang sudah terpasang motherboard pada casing dan kunci dengan sekerup.
rakit11.jpg
6. Memasang Power Supply
  1. Masukkan power supply pada rak di bagian belakang casing. Pasang ke empat buah sekerup pengunci.
  2. HUbungkan konektor power dari power supply ke motherboard. Konektor power jenis ATX hanya memiliki satu cara pemasangan sehingga tidak akan terbalik. Untuk jenis non ATX dengan dua konektor yang terpisah maka kabel-kabel ground warna hitam harus ditempatkan bersisian dan dipasang pada bagian tengah dari konektor power motherboard. Hubungkan kabel daya untuk fan, jika memakai fan untuk pendingin CPU.
rakit12.jpg
7. Memasang Kabel Motherboard dan Casing
Setelah motherboard terpasang di casing langkah selanjutnya adalah memasang kabel I/O pada motherboard dan panel dengan casing.
  1. Pasang kabel data untuk floppy drive pada konektor pengontrol floppy di motherboard
  2. Pasang kabel IDE untuk pada konektor IDE primary dan secondary pada motherboard.
  3. Untuk motherboard non ATX. Pasang kabel port serial dan pararel pada konektor di motherboard. Perhatikan posisi pin 1 untuk memasang.
  4. Pada bagian belakang casing terdapat lubang untuk memasang port tambahan jenis non slot. Buka sekerup pengunci pelat tertutup lubang port lalumasukkan port konektor yang ingin dipasang dan pasang sekerup kembali.
  5. Bila port mouse belum tersedia di belakang casing maka card konektor mouse harus dipasang lalu dihubungkan dengan konektor mouse pada motherboard.
  6. Hubungan kabel konektor dari switch di panel depan casing, LED, speaker internal dan port yang terpasang di depan casing bila ada ke motherboard. Periksa diagram motherboard untuk mencari lokasi konektor yang tepat.
rakit13.jpg
rakit14.jpg
rakit15.jpg
8. Memasang Drive
Prosedur memasang drive hardisk, floppy, CD ROM, CD-RW atau DVD adalah sama sebagai berikut: Cara memasang adapter:Komputer yang baru selesai dirakit dapat diuji dengan menjalankan program setup BIOS. Cara melakukan pengujian dengan program BIOS sebagai berikut:
  1. Copot pelet penutup bay drive (ruang untuk drive pada casing)
  2. Masukkan drive dari depan bay dengan terlebih dahulu mengatur seting jumper (sebagai master atau slave) pada drive.
  3. Sesuaikan posisi lubang sekerup di drive dan casing lalu pasang sekerup penahan drive.
  4. Hubungkan konektor kabel IDE ke drive dan konektor di motherboard (konektor primary dipakai lebih dulu)
  5. Ulangi langkah 1 samapai 4 untuk setiap pemasangan drive.
  6. Bila kabel IDE terhubung ke du drive pastikan perbedaan seting jumper keduanya yakni drive pertama diset sebagai master dan lainnya sebagai slave.
  7. Konektor IDE secondary pada motherboard dapat dipakai untuk menghubungkan dua drive tambahan.
  8. Floppy drive dihubungkan ke konektor khusus floppy di motherboard
Sambungkan kabel power dari catu daya ke masing-masing drive.
Card adapter yang umum dipasang adalah video card, sound, network, modem dan SCSI adapter. Video card umumnya harus dipasang dan diinstall sebelum card adapter lainnya.
rakit17.jpg
9. Memasang Card Adapter
  1. Pegang card adapter pada tepi, hindari menyentuh komponen atau rangkaian elektronik. Tekan card hingga konektor tepat masuk pada slot ekspansi di motherboard
  2. Pasang sekerup penahan card ke casing
  3. Hubungkan kembali kabel internal pada card, bila ada.
rakit18.jpg
10. Penyelessaian Akhir
  1. Pasang penutup casing dengan menggeser
  2. sambungkan kabel dari catu daya ke soket dinding.
  3. Pasang konektor monitor ke port video card.
  4. Pasang konektor kabel telepon ke port modem bila ada.
  5. Hubungkan konektor kabel keyboard dan konektor mouse ke port mouse atau poert serial (tergantung jenis mouse).
  6. Hubungkan piranti eksternal lainnya seperti speaker, joystick, dan microphone bila ada ke port yang sesuai. Periksa manual dari card adapter untuk memastikan lokasi port.
rakit19.jpg
Pengujian
  1. Hidupkan monitor lalu unit sistem. Perhatikan tampilan monitor dan suara dari speaker.
  2. Program FOST dari BIOS secara otomatis akan mendeteksi hardware yang terpasang dikomputer. Bila terdapat kesalahan maka tampilan monitor kosong dan speaker mengeluarkan bunyi beep secara teratur sebagai kode indikasi kesalahan. Periksa referensi kode BIOS untuk mengetahui indikasi kesalahan yang dimaksud oleh kode beep.
  3. Jika tidak terjadi kesalahan maka monitor menampilkan proses eksekusi dari program POST. ekan tombol interupsi BIOS sesuai petunjuk di layar untuk masuk ke program setup BIOS.
  4. Periksa semua hasil deteksi hardware oleh program setup BIOS. Beberapa seting mungkin harus dirubah nilainya terutama kapasitas hardisk dan boot sequence.
  5. Simpan perubahan seting dan keluar dari setup BIOS.
Setelah keluar dari setup BIOS, komputer akan meload Sistem OPerasi dengan urutan pencarian sesuai seting boot sequence pada BIOS. Masukkan diskette atau CD Bootable yang berisi sistem operasi pada drive pencarian.
Penanganan Masalah
Permasalahan yang umum terjadi dalam perakitan komputer dan penanganannya antara lain:
  1. Komputer atau monitor tidak menyala, kemungkinan disebabkan oleh switch atau kabel daya belum terhubung.
  2. Card adapter yang tidak terdeteksi disebabkan oleh pemasangan card belum pas ke slot/

 
Privacy Policy | Contact Us | Twitter
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Lady Gaga, Salman Khan